Gambar Sampul IPA · Bab 9 SUMBER ARUS LISTRIK
IPA · Bab 9 SUMBER ARUS LISTRIK
SukisWariyono, dkk

22/08/2021 04:42:20

SMP 9 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Sumber Arus Listrik

153

SUMBER ARUS LISTRIK

Bab 9

Untuk dapat bergerak, mobil mainan

memerlukan tenaga penggerak. Tenaga itu

berasal dari baterai yang ada di dalamnya.

Pada baterai tersebut terjadi perubahan

energi kimia menjadi energi listrik. Baterai,

sebagai tempat pengubah suatu energi

menjadi energi listrik, dikenal sebagai

sumber arus listrik.

Fenomena perubahan suatu jenis energi

menjadi energi listrik itu akan kamu pelajari

pada bab ini. Pada bab ini kamu akan

mempelajari pengertian gaya gerak listrik

dan sumber arus listrik, dan penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari.

™

Pretest

™

1. Kapankah terjadinya arus listrik?

2. Sebutkan sumber arus listrik DC yang sering kamu temukan

dalam kehidupan sehari-hari.

3. Alat ukur apakah yang diperlukan untuk mengukur arus listrik?

Sumber:

CD Clip Art

™

Kata-Kata Kunci

™

– gaya gerak listrik

– sumber arus listrik

– hambatan dalam

– tegangan jepit

154

Mari BIAS 3

Sumber Arus Listrik

155

A. GAYA GERAK LISTRIK

Pernahkah kamu memerhatikan tulisan 1,5 V pada baterai,

atau 6 V dan 12 V pada akumulator? Besaran 1,5 V, 6 V atau 12 V

yang tertulis pada badan baterai atau akumulator menunjukkan beda

potensial listrik yang dimilikinya. Hal itu sering disebut gaya gerak

listrik (GGL). Untuk membantumu memahami pengertian gaya ge-

rak listrik, perhatikan Gambar 9.1 dan perhatikan pula penjelasan-

nya.

Jika sakelar (sk) ditutup, elektron di kutub negatif baterai

akan bergerak melalui penghantar menuju kutub positif. Selama

dalam perjalanannya, elektron mendapat tambahan energi dari gaya

tarik kutub positif. Namun, energi itu akan habis karena adanya

tumbukan antarelektron; di dalam lampu tumbukan itu meng-

akibatkan filamen berpijar dan mengeluarkan cahaya. Sesampainya

di kutub positif, elektron tetap cenderung bergerak menuju ke kutub

negatif kembali. Namun, hal itu sulit jika tidak ada bantuan energi

luar. Energi luar tersebut berupa energi kimia dari baterai. Energi

yang diperlukan untuk memindah elektron di dalam sumber arus

itulah yang disebut gaya gerak listrik (GGL).

Pada Gambar 9.1 tegangan terukur pada titik AB (misalnya

menggunakan voltmeter) ketika sakelar terbuka merupakan GGL

baterai. Adapun tegangan terukur ketika sakelar tertutup merupakan

tegangan jepit. Nilai tegangan jepit selalu lebih kecil daripada gaya

gerak listrik. Tahukah kamu mengapa demikian?

B. SUMBER ARUS LISTRIK

Kamu sudah mengetahui bagaimana terjadinya arus listrik.

Selain itu kamu juga sudah mengenal komponen yang dapat mem-

bantu gerakan elektron dalam suatu rangkaian. Suatu komponen

yang berfungsi sebagai tempat untuk mengubah satu jenis energi,

misalnya energi kimia dan energi gerak, menjadi energi listrik disebut

sumber arus listrik. Contohnya baterai, akumulator, dan generator.

Tujuan belajarmu adalah

dapat:

menjelaskan konsep

gaya gerak listrik

(GGL) sumber arus

listrik.

Tujuan Pembelajaran

1. Apakah perbedaan antara GGL dengan

tegangan jepit?

2. Buatlah skema rangkaian untuk mengu-

kur tegangan pada setiap lampu yang

terdiri atas: dua lampu, sakelar, dua

voltmeter, dan dua buah baterai.

Tujuan belajarmu adalah

dapat:

menjelaskan susunan

dan cara kerja elemen

primer dan elemen

sekunder

Tujuan Pembelajaran

sk

AB

S

Gambar 9.1

Rangkaian

terbuka

156

Mari BIAS 3

Sumber arus listrik dibedakan menjadi dua, yaitu sumber arus

listrik bolak-balik (AC) dan sumber arus listrik searah (DC). Sumber

arus listrik AC dihasilkan oleh dinamo arus AC dan generator. Ada

beberapa macam sumber arus searah, misalnya sel volta, elemen

kering (baterai), akumulator, solar sel, dan dinamo arus searah.

Elemen volta, batu baterai, dan akumulator merupakan sumber arus

searah yang dihasilkan oleh reaksi kimia. Oleh karena itu, elemen

volta, batu baterai, dan akumulator sering disebut elektrokimia.

Dikatakan elektrokimia sebab alat tersebut mengubah energi kimia

menjadi energi listrik.

Elemen dibedakan menjadi dua, yaitu elemen primer dan

elemen sekunder. Elemen primer adalah elemen yang setelah habis

muatannya tidak dapat diisi kembali. Contohnya elemen volta dan

batu baterai. Elemen sekunder adalah elemen yang setelah habis

muatannya dapat diisi kembali. Contohnya akumulator (aki). Pada

elemen volta, baterai, dan akumulator terdapat tiga bagian utama,

yaitu

a. anode, elektrode positif yang memiliki potensial tinggi,

b. katode, elektrode negatif yang memiliki potensial rendah,

c . larutan elektrolit, cairan yang dapat menghantarkan arus listrik.

Untuk lebih memahami prinsip kerja beberapa contoh

elektrokimia, ikutilah uraian berikut.

1. Elemen Volta

Elemen Volta dikembangkan pertama kali oleh Fisikawan

Italia bernama Allesandro Volta (1790-1800) dengan menggunakan

sebuah bejana yang diisi larutan asam sulfat (H

2

SO

4

) dan dua logam

tembaga (Cu) dan seng (Zn). Bagian utama elemen Volta, yaitu

a. kutub positif (anode) terbuat dari tembaga (Cu),

b. kutub negatif (katode) terbuat dari seng (Zn),

c . larutan elektrolit terbuat dari asam sulfat (H

2

SO

4

).

Lempeng tembaga memiliki potensial tinggi, sedangkan

lempeng seng memiliki potensial rendah. Jika kedua lempeng logam

itu dihubungkan melalui lampu, lampu akan menyala. Hal ini

membuktikan adanya arus listrik yang mengalir pada lampu. Ketika

lampu menyala, larutan elektrolit akan bereaksi dengan logam

tembaga maupun seng sehingga menghasilkan sejumlah elektron

yang mengalir dari seng menuju tembaga. Adapun, reaksi kimia pada

elemen Volta adalah sebagai berikut.

·

Pada larutan elektrolit terjadi reaksi

H

2

SO

4

→

2H

+

+ SO

2–

4

·

Pada kutub positif terjadi reaksi

Cu + 2H

+

→

polarisasi H

2

S

Gambar 9.2 Macam-macam

sumber arus listrik searah

S

Gambar 9.3 Elemen volta

aliran elektron

kutub-

kutub

tembaga

seng

gas hidrogen

larutan asam sulfat

encer

ion-ion yang

larut dalam

larutan

Sumber Arus Listrik

157

·

Pada kutub negatif terjadi reaksi

Zn + SO

4

→

ZnSO

4

+ 2e

Reaksi kimia pada elemen Volta akan menghasilkan

gelembung-gelembung gas hidrogen (H

2

). Gas hidrogen tidak dapat

bereaksi dengan tembaga, sehingga gas hidrogen hanya menempel

dan menutupi lempeng tembaga yang bersifat isolator listrik. Hal ini

menyebabkan terhalangnya aliran elektron dari seng menuju

tembaga maupun arus listrik dari tembaga menuju seng. Peristiwa

tertutupnya lempeng tembaga oleh gelembung-gelembung gas

hidrogen disebut polarisasi. Adanya polarisasi gas hidrogen pada

lempeng tembaga menyebabkan elemen Volta mampu mengalirkan

arus listrik hanya sebentar. Tegangan yang dihasilkan setiap elemen

Volta sekitar 1,1 volt. Penggunaan larutan elektrolit yang berupa

cairan merupakan kelemahan elemen Volta karena dapat membasahi

peralatan lainnya.

2. Elemen Kering

Elemen kering disebut juga baterai. Elemen kering pertama

kali dibuat oleh Leclance. Bagian utama elemen kering adalah

a. kutub positif (anode) terbuat dari batang karbon (C),

b. kutub negatif (katode) terbuat dari seng (Zn),

c . larutan elektrolit terbuat dari amonium klorida (NH

4

Cl),

d. dispolarisator terbuat dari mangan dioksida (MnO

2

).

Baterai disebut elemen kering, karena elektrolitnya meru-

pakan campuran antara serbuk karbon, batu kawi, dan salmiak yang

berwujud pasta (kering). Batang karbon (batang arang) memiliki

potensial tinggi, sedangkan lempeng seng memiliki potensial rendah.

Jika kedua elektrode itu dihubungkan dengan lampu maka lampu

akan menyala. Hal ini membuktikan adanya arus listrik yang

mengalir pada lampu. Ketika lampu menyala, larutan elektrolit akan

bereaksi dengan seng. Adapun, reaksi kimia pada batu baterai adalah

sebagai berikut.

·

Pada larutan elektrolit terjadi reaksi

Zn + 2NH

4

Cl

→

Zn

2+

+ 2Cl + 2NH

3

+ H

2

(ditangkap

dispolarisasi)

·

Pada dispolarisator terjadi reaksi

H

2

+ 2MnO

2

→

Mn

2

O

3

+ H

2

O

Reaksi kimia pada batu baterai akan menghasilkan

gelembung-gelembung gas hidrogen (H

2

). Gas hidrogen akan

ditangkap dan bereaksi dengan dispolarisator yang berupa mangan

dioksida (MnO

2

) menghasilkan air (H

2

O), sehingga pada batu baterai

tidak terjadi polarisasi gas hidrogen yang mengganggu jalannya arus

listrik. Bahan yang dapat menghilangkan polarisasi gas hidrogen

S

Gambar 9.4

Susunan batu

baterai

tutup kuningan

batang

karbon

amonium

klorida

mangan

dioksida

dan karbon

pembungkus

terbuat dari seng

(kutub negatif)

+

158

Mari BIAS 3

disebut dispolarisator. Adanya bahan dispolarisator pada batu

baterai, menyebabkan arus listrik yang mengalir lebih lama. Setiap

batu baterai menghasilkan tegangan 1,5 volt. Elemen kering (batu

baterai) banyak dijual di toko karena memiliki keunggulan antara lain

tahan lama (awet), praktis karena bentuk sesuai kebutuhan, dan

tidak membasahi peralatan karena elektrolitnya berupa pasta

(kering).

3. Akumulator

Akumulator sering disebut aki. Elektrode akumulator baik

anode dan katode terbuat dari timbal (Cu) berpori. Bagian utama

akumulator, yaitu

a. kutup positif (anode) terbuat dari timbal dioksida (PbO

2

),

b. kutub negatif (katode) terbuat dari timbal murni (Pb),

c . larutan elektrolit terbuat dari asam sulfat (H

2

SO

4

) dengan

kepekatan 30%.

Lempeng timbal dioksida dan timbal murni disusun saling

bersisipan akan membentuk satu pasang sel akumulator yang saling

berdekatan dan dipisahkan oleh bahan penyekat berupa isolator.

Beda potensial yang dihasilkan setiap satu sel akumulator 2 volt.

Dalam kehidupan sehari-hari, ada akumulator 12 volt yang diguna-

kan untuk menghidupkan starter mobil atau untuk menghidupkan

lampu sein depan dan belakang mobil. Akumulator 12 volt tersusun

dari 6 pasang sel akumulator yang disusun seri. Kemampuan

akumulator dalam mengalirkan arus listrik disebut kapasitas aku-

mulator yang dinyatakan dengan satuan Ampere Hour (AH).

Kapasitas akumulator 50 AH artinya akumulator mampu mengalir-

kan arus listrik 1 ampere yang dapat bertahan selama 50 jam tanpa

pengisian kembali.

a. Proses Pengosongan Akumulator

Pada saat akumulator digunakan, terjadi perubahan energi

kimia menjadi energi listrik dan terjadi perubahan anode, katode dan

elektrolitnya. Pada anode terjadi perubahan yaitu timbal dioksida

(PbO

2

) menjadi timbal sulfat (PbSO

4

). Perubahan yang terjadi pada

katode adalah timbal murni (Pb) menjadi timbal sulfat (PbSO

4

).

Adapun pada larutan elektrolit terjadi perubahan, yaitu asam sulfat

pekat menjadi encer, karena pada pengosongan akumulator ter-

bentuk air (H

2

O). Susunan akumulator adalah sebagai berikut.

a. Kutub positif (anode) terbuat dari timbal dioksida (PbO

2

).

b. Kutub negatif (katode) terbuat dari timbal murni (Pb).

c . Larutan elektrolit terbuat dari asam sulfat (H

2

SO

4

) dengan

kepekatan 30%.

S

Gambar 9.5 Susunan satu

sel akumulator

timbal

dioksida

pelat

timbal

larutan asam

sulfat encer

Sumber Arus Listrik

159

Ketika akumulator digunakan, terjadi reaksi antara larutan

elektrolit dengan timbal dioksida dan timbal murni sehingga meng-

hasilkan elektron dan air. Reaksi kimia pada akumulator yang diko-

songkan adalah sebagai berikut.

· Pada elektrolit : H

2

SO

4

→

2H

+

+ SO

4

2–

· Pada anode: PbO

2

+ 2H

+

+ 2e + H

2

SO

4

→

PbSO

4

+2H

2

O

· Pada katode : Pb + SO

4

2–

→

PbSO

4

Pada saat akumulator digunakan, baik anode maupun katode

perlahan-lahan akan berubah menjadi timbal sulfat (PbSO

4

). Jika hal

itu terjadi, maka kedua kutubnya memiliki potensial sama dan arus

listrik berhenti mengalir. Terbentuknya air pada reaksi kimia menye-

babkan kepekatan asam sulfat berkurang, sehingga mengurangi

massa jenisnya. Keadaan ini dikatakan akumulator kosong (habis).

b. Proses Pengisian Akumulator

Akumulator termasuk elemen sekunder, sehingga setelah ha-

bis dapat diisi kembali. Pengisian akumulator sering disebut penye-

truman akumulator. Pada saat penyetruman akumulator terjadi

perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Perubahan yang terjadi

pada anode, yaitu timbal sulfat (PbSO

4

) berubah menjadi timbal

dioksida (PbO

2

). Perubahan pada anode, yaitu timbal sulfat (PbSO

4

)

berubah menjadi timbal murni (Pb). Kepekatan asam sulfat akan ber-

ubah dari encer menjadi pekat, karena ketika akumulator disetrum

terjadi penguapan air. Bagaimanakah cara menyetrum akumulator?

Untuk menyetrum akumulator diperlukan sumber tegangan

DC lain yang memiliki beda potensial yang lebih besar. Misalnya

akumulator 6 volt kosong harus disetrum dengan sumber arus yang

tegangannya lebih dari 6 volt. Kutub-kutub akumulator dihubungkan

dengan kutub sumber tegangan. Kutub positif sumber tegangan

dihubungkan dengan kutub positif akumulator. Adapun, kutub nega-

tif sumber tegangan dihubungkan dengan kutub negatif akumulator.

Rangkaian ini menyebabkan aliran elektron sumber tegangan DC

berlawanan dengan arah aliran elektron akumulator.

Elektron-elektron pada akumulator dipaksa kembali ke elek-

trode akumulator semula, sehingga dapat membalik reaksi kimia pa-

da kedua elektrodenya. Agar hasil penyetruman akumulator lebih

baik, maka arus yang digunakan untuk mengisi kecil dan waktu

pengisian lama. Besarnya arus listrik diatur dengan reostat. Pada saat

pengisian terjadi penguapan asam sulfat, sehingga menambah kepe-

katan asam sulfat dan permukaan asam sulfat turun. Oleh sebab itu,

perlu ditambah air akumulator kembali.

S

Gambar 9.6

Rangkaian

proses pengisian

akumulator.

160

Mari BIAS 3

1. Apakah yang dimaksud sumber arus

searah?

2. Apakah yang dimaksud kapasitas aki?

3. Apakah kelemahan elemen Volta?

4. Apakah perbedaan antara elemen pri-

mer dengan elemen sekunder?

5. Perubahan energi apakah yang terjadi

pada saat aki

a. digunakan,

b. disetrum.

Tujuan belajarmu adalah

dapat:

mengukur tegangan

antara kutub-kutub

sumber tegangan dan

tegangan jepit

(tegangan terpakai)

Tujuan Pembelajaran

Susunan akumulator yang akan disetrum (diisi) dalam

keadaan masih kosong, yaitu

a. kutub positif (anode) terbuat dari timbal dioksida (PbSO

4

),

b. kutub negatif (katode) terbuat dari timbal murni (PbSO

4

),

c . larutan elektrolit terbuat dari asam sulfat (H

2

SO

4

) encer.

Reaksi kimia saat akumulator diisi, yaitu

·

pada elektrolit : H

2

SO

4

→

2H

+

+ SO

4

2–

·

pada anode : PbSO

4

+ SO

4

2–

+ 2H

2

O

→

PbO

2

+ 2H

2

SO

4

·

pada katode : PbSO

4

+ 2H

+

→

Pb + H

2

SO

4

Jadi, saat penyetruman akumulator pada prinsipnya meng-

ubah anode dan katode yang berupa timbal sulfat (PbSO

4

) menjadi

timbal dioksida (PbO

2

) dan timbal murni (Pb).

C. PENGUKURAN TEGANGAN LISTRIK

Kamu sudah mengetahui bahwa alat ukur lsitrik yang cukup

penitng, selain amperemeter, adalah voltmeter. Amperemeter

digunakan untuk mengetahui kuat arus listrik dalam suatu rangkaian

tertutup. Adapun, voltmeter digunakan untuk mengukur beda

potensial. Misalnya beda potensial antara kutub-kutub baterai atau

beda potensial di dua titik suatu rangkaian listrik.

Dalam suatu rangkaian, penggunaan voltmeter secara paralel.

Maksudnya, terminal positif voltmeter (berwarna merah) dihu-

bungkan dengan kutub positif batu baterai. Adapun kutub negatif

voltmeter dihubungkan dengan kutub negatif batu baterai.

Salah satu contoh penggunaan voltmeter yaitu pada

pengukuran gaya gerak listrik dan tegangan jepit suatu rangkaian.

Untuk lebih jelasnya, lakukan Kegiatan 9.1 secara berkelompok.

Sebelumnya, bentuklah satu kelompok yang terdiri 4 siswa; 2 laki-

laki dan 2 perempuan.

S

Gambar 9.7

Voltmeter

Sumber:

Jendela Iptek

, 2001

Sumber Arus Listrik

161

Cara Kerja:

1. Rangkailah alat dan bahan yang tersedia seperti gambar.

2. Ukurlah tegangan baterai sebelum sakelar ditutup.

3. Tutuplah sakelar. Amatilah nyala lampu dan angka yang

ditunjukkan skala voltmeter.

4. Pasangkan lagi sebuah lampu secara seri terhadap lampu

pertama.

5. Tutuplah sakelar. Amatilah nyala kedua lampu dan angka

yang ditunjukkan skala voltmeter.

6. Catatlah hasil pengamatan kelompokmu pada tabel di buku

kerjamu.

7. Ulangilah cara kerja 1–5 dengan menambah baterai secara

seri.

Pertanyaan:

1. Lebih besar manakah antara gaya gerak listrik baterai dengan

tegangan jepitnya?

2. Bagaimanakah besar tegangan jepit untuk menyalakan lampu

yang berbeda?

3. Nyatakan kesimpulan kelompokmu di buku kerjamu.

Tujuan

: 1. Mengukur ggl elemen.

2. Mengukur tegangan jepit.

Alat dan Bahan:

– Lampu 1,5 V

– Sakelar

– Baterai

– Voltmeter

Perbedaan antara besarnya GGL dengan tegangan jepit me-

nimbulkan adanya kerugian tegangan. Baterai atau sumber arus

listrik lainnya memiliki hambatan dalam. Dalam suatu rangkaian,

hambatan dalam (

r

) selalu tersusun seri dengan hambatan luar (

R

).

Perhatikan Gambar 9.8.

Berdasarkan gambar, rumus Hukum Ohm dapat ditulis

sebagai berikut.

V

=

IR

E

=

I(R +r)

Untuk beberapa elemen yang dipasang secara seri berlaku

12

...

total

n

E

E

E

E

nE

= + ++ =

12

...

total

n

r

r

r

r

nr

=++ =

Sehingga

nE

I

R nr

=

+

I

E

1

, r

1

I

E

2

, r

2

E

n

, r

n

S

Gambar 9.9

Rangkaian elemen secara seri

R

r

E

S

Gambar 9.8

Hambatan

dalam

162

Mari BIAS 3

S

Gambar 9.10

Rangkaian

elemen secara paralel

E

1

, r

1

E

1

, r

2

E

1

, r

n

I

1. Dua baterai masing

1,5 V dengan ham-

batan dalam 0,5

dihubungkan ke

hambatan 14

.

Berapakah tegangan

jepitnya jika kedua

baterai dipasang seri?

Penyelesaian:

Diketahui:

E

= 1,5 V

n

= 2

r

= 0,5

R

= 14

Ditanyakan:

V

= ... ?

Jawab:

2 1, 5

14 2 0, 5

3

0, 2A

15

nE

I

R nr

=

+

×

=

+⋅

= =

Sehingga besar tegangan jepitnya

0, 2 A 14

2, 8 volt

V IR

= ⋅

=

× Ω=

Jadi kerugian tegangan atau tegangan yang hilang adalah

3 volt

2, 8 volt

0, 2 volt

EVU

V EU

= +

= −

=−=

Untuk beberapa elemen yang dipasang secara paralel berlaku

12

total

n

E EE E E

= = = =

1

12

1 11

1

...

total

n

total

r rr

r

r

r

n

= + ++

=

Sehingga

E

I

r

R

n

=

+

Keberadaan hambatan dalam itulah yang menyebabkan

menyebabkan kerugian tegangan. Kerugian tegangan dilambangkan

dengan

U

satuannya volt. Hubungan antara GGL, tegangan jepit,

dan kerugian tegangan dirumuskan.

E

=

V

+

U

dengan:

E

= gaya gerak listrik satuannya volt (V)

V

= tegangan jepit satuannya volt (V)

U

= kerugian tegangan satuannya volt (V)

Sumber Arus Listrik

163

2. Tiga buah lampu identik

dirangkai seperti

gambar berikut.

Sakelar manakah yang

harus ditutup agar

tegangan jepit lebih

besar? Mengapa?

Penyelesaian:

Diketahui:

L

1

=

L

2

=

L

3

Ditanyakan:

V

= ... ?

Jawab:

·

Jika

S

1

ditutup dan

S

2

dibuka tegangan jepitnya

2

1

1

LLS

VVV

+=

·

Jika

S

2

ditutup dan

S

1

dibuka tegangan jepitnya

2

S

V

=

3

L

V

Karena lampu sama, maka

V

1

=

V

2

=

V

3

, akibatnya

2

1

SS

VV

>

artinya tegangan jepit pada sakelar 1 (

S

1

) akan

menghasilkan tegangan yang lebih besar daripada sakelar

S

2

yang ditutup.

L

1

L

2

L

3

S

2

S

1

1. Sumber arus listrik adalah alat yang berfungsi sebagai tempat pengubah

suatu energi menjadi energi listrik. Sumber arus listrik searah contohnya

elemen Volta, batu baterai, akumulator, dan sel surya.

2. Elemen dibedakan menjadi dua, yaitu elemen primer dan elemen sekunder.

Elemen primer adalah elemen yang jika beda potensialnya sama dengan nol

(habis) tidak dapat diisi kembali. Misalnya, elemen kering (batu baterai)

dan elemen Volta. Elemen sekunder adalah elemen yang dapat diisi kembali

jika beda potensialnya sama dengan nol, misalnya aki.

3. Elemen kering, yaitu elemen Volta dan aki yang dapat mengubah energi

kimia menjadi energi listrik.

4. Amperemeter yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik dipasang

seri.

5. Gaya gerak listrik adalah beda potensial antara kutub-kutub sumber

tegangan sebelum mengalirkan arus listrik.

6. Tegangan jepit adalah beda potensial antara kutub-kutub sumber tegangan

pada saat mengalirkan arus listrik.

7. Kerugian tegangan adalah besarnya tegangan yang hilang akibat adanya

hambatan dalam.

8. Untuk beberapa elemen yang dipasang seri akan menghasilkan kuat arus

sebesar

=

+

nE

I

R nr

9. Untuk beberapa elemen yang dipasang paralel akan menghasilkan kuat

arus sebesar

=

+

E

I

r

R

n

164

Mari BIAS 3

aki

:

elemen yang dapat mengubah energi listrik menjadi

energi

kimia atau sebaliknya.

amperemeter

:

alat untuk mengukur kuat arus listrik.

anode

:

elektrode yang bermuatan positif.

dispolarisator

:

bahan yang dapat menghilangkan polarisasi.

elektrode

:

kutub sumber tegangan yang memiliki beda

potensial.

elektrokimia

:

sumber arus listrik yang dihasilkan oleh reaksi

kimia.

elemen kering

:

elemen yang menggunakan larutan elektrolitnya

berupa pasta (kering).

hambatan dalam

:

hambatan yang terdapat di dalam suatu sumber arus

yang bersifat menghambat gerak elektron di antara

kutub-kutub.

katode

:

elektrode yang bermuatan negatif.

polarisasi

:

peristiwa tertutupnya lempeng tembaga oleh pada

elektrokimia gelembung-gelembung gas hidrogen.

voltmeter

:

alat untuk mengukur besar beda potensial atau

tegangan listrik.

Apabila kamu sudah membaca isi bab ini dengan baik, seha-

rusnya kamu sudah dapat mengerti tentang hal-hal berikut.

1. Gaya gerak listrik.

2. Sumber arus listrik.

3. Tegangan jepit.

Apabila masih ada materi yang belum kamu pahami, tanyakan

pada gurumu. Setelah paham, maka pelajarilah bab selanjutnya.

Sumber Arus Listrik

165

Kerjakan soal-soal berikut di buku kerjamu

A. Pilihlah salah satu jawaban yang benar.

1.

Berdasarkan gam-

bar berikut, angka

yang ditunjukkan

voltmeter adalah

....

a. tegangan jepit

b. tegangan maksimum

c . tegangan sumber

d. tegangan minimum

2. Sebuah sumber tegangan beda potensial-

nya 24 volt artinya ....

a. sumber tegangan mengeluarkan energi

24 joule untuk mengalirkan arus listrik

2 ampere

b. sumber tegangan mengeluarkan energi

48 joule untuk memindahkan muatan 2

coulomb

c . sumber tegangan mengeluarkan energi

listrik 48 joule selama 2 detik

d. sumber tegangan berfungsi dengan

baik pada tegangan 24 volt untuk

mengalirkan muatan listrik 1 coulomb

3. Data alat:

1. akumulator

2. generator

3. elemen kering

4. dinamo

Alat di atas yang dapat menimbulkan

beda potensial DC adalah ...

a. 1, 2 dan 3

c . 2 dan 4

b. 1 dan 3

d. 4

4. Perhatikan gambar berikut.

Jika batas ukur amperemeter 1 A, besar

kuat arus yang terukur adalah ....

a. 5 A

c . 15 A

b. 10 A

d. 40 A

5. Bagian baterai yang ditunjukkan nomor 2

dan 3 adalah ....

a. karbon dan seng

b. amonium klorida

dan batang arang

c . mangan dioksida

dan karbon

d. mangan dioksida

dan amonium

klorida

6. Jika rangkaian berikut untuk mengukur

kuat arus pada lampu maka ....

a. P adalah sakelar dan Q adalah lampu

b. P adalah amperemeter dan Q adalah

lampu

c . P adalah voltmeter dan Q adalah

sakelar

d. P adalah amperemeter dan Q adalah

voltmeter

7. Kuat arus 3 A artinya ....

a. muatan listrik 300 C mengalir selama

100 menit

b. muatan listrik 1.800 C mengalir sela-

ma 10 menit

c . muatan listrik 3 C mengalir selama 6

menit

d. muatan listrik 9 C mengalir selama 3

menit

A

1

2

3

4

166

Mari BIAS 3

c . nyala lampu makin terang, jika te-

gangan makin besar

d. kuat arus makin besar, nyala lampu

makin terang

10. Lampu akan menyala paling terang bila

sakelar ....

a. S

1

dan S

2

ditutup, S

3

terbuka

b. S

1

, S

2

, dan S

3

tertutup

c.S

1

dan S

2

terbuka, S

3

tertutup

d. S

1

dan S

3

tertutup, S

2

terbuka

1. Perhatikan gambar berikut.

a. Jika sakelar S

1

ditutup dan S

2

terbuka

voltmeter menunjukkan 6 V, apakah

yang terukur pada voltmeter?

b. Jika sakelar S

1

dibuka dan S

2

ditutup

menunjukkan 5,6 V, apakah yang ter-

ukur pada voltmeter?

c . Berapakah kerugian tegangan bila sa-

kelar S

1

dibuka dan S

2

ditutup?

2. Apakah yang dimaksud gaya gerak listrik

(GGL)?

3. Bagaimanakah prinsip kerja elemen lis-

trik (primer dan sekunder)

4. Apa perbedaan proses pengosongan (pe-

makaian) akumulator dengan pengisian-

nya?

5. Empat buah baterai masing-masing 1,5V

dan hambatan dalamnya 0,5

. Berapa-

kah kerugian tegangannya jika baterai-

baterai itu dipasang secara paralel ke

hambatan 1 ohm?

3 V

4 V

6 V

12 V

0,24 A

0,32 A

0,48 A

0,72 A

Redup

Agak terang

Terang

Terang sekali

Sumber

tegangan

Kuat

arus

Nyala lampu

8. Tiga puluh batu baterai, masing-masing

1,5 V, disusun paralel akan menghasilkan

GGL total sebesar ....

a. 1,5 volt

c . 10 volt

b. 3,0 volt

d. 15 volt

9. Perhatikan tabel berikut.

Berikut ini yang bukan kesimpulan dari

tabel di atas adalah ....

a. nyala lampu tidak tergantung oleh te-

gangan dan kuat arus

b. nyala lampu tergantung tegangan dan

kuat arus

S

3

S

2

S

1

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas.

S

2

S

1

L

E